Hadir dalam kesempatan itu, Rektor
Unsyiah Prof Samsul Rizal, sejumlah rektor yang tergabung dalam PTN
Wilayah Barat, Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syamsulrizal MKes, unsur
Muspida Aceh dan Muspida Aceh Besar, para guru besar dan dekan di
jajaran Unsyiah.
Diantara peserta KKN tersebut, juga
tampak beberapa mahasiswa asal luar negeri, seperti Jamaika, Turki, dan
dari negara Asia Tengah.
Wakil Bupati Aceh Besar Drs Syamsulrizal
MKes menyatakan pihaknya menyambut baik atas kerjasama BKS-PTN Wilayah
Barat yang menjadikan Kabupaten Aceh Besar sebagai lokasi pelaksanaan
kegiatan KKN Kebangsaan Tahun 2013.
Diharapkan melalui kegiatan pengabdian
kepada masyarakat tersebut dapat mentransfer ilmu yang diperoleh
mahasiswa selama di bangku kuliah sebagai darmabaktinya untuk mendukung
pembangunan daerah.
selain itu, dapat pula memperkenalkan
budaya bangsa, makin memperkokog rasa kebangsaan, serta menjadi perekat
sesama generasi muda bangsa dengan masyarakat desa.
“Sehingga para mahasiswa dapat lebih
mengenal dan mempelajari kebudayaan dan adat istiadat di tempat-tempat
yang dikunjungi dan menjadi contoh serta pedoman bagi masyarakat sebagai
agen perekat generasi muda bangsa,” ungkap Syamsulrizal.
Diantara masalah yang dihadapi bangsa
saat ini, tambah Wakil Bupati Aceh Besar, antara lain adalah mulai
melemahnya budaya gotong-royong dan merosotnya rasa empati sesama warga
masyarakat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peran
perguruan tinggi dituntut untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kembali rasa gotong-royong, empati, dan kerjasama.
Melalui jalur perguruan tinggi, maka KKN
sebagai salah satu mata kuliah wajib dapat menjadi wahana pembelajaran
untuk membentuk karakter generasi muda sebagai upaya mengokohkan kembali
rasa kebangsaan yang dapat diwujudkan dengan kerjasama antarperguruan
tinggi negeri dan swasta dalam sebuah program bersama.
Kepada mahasiswa, diminta supaya ilmu
dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti Program KKN dapat menjadi
bekal untuk meniti masa depan. Sebaliknya, warga desa yang memperoleh
ilmu dan kesan mendalam melalui pelaksanaan program KKN itu.
Jika saat ini para rektor tergabung
dalam BKS-PTN Wilayah Barat melepaskan mahasiswanya mengikuti KKN di
Aceh Besar, maka ke depan, hendaknya juga ada tugas lainnya dari para
rektor untuk mengiringi mahasiswa yang terpikat hatinya dan kemudian
menuju ikatan pernikahan pada pria atau gadis desa, dimana mereka telah
mengabdi tersebut.
“Kami berharap, ada diantara mahasiswa
KKN yang kemudian mendapat jodoh di Aceh Besar,” canda Syamsulrizal yang
mendapat tepuk tangan dari para mahasiswa dan undangan yang hadir.
Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal
menitip pesan kepada ke-1.017 mahasiswa KKN yang berasal dari 20
perguruan tinggi yang tergabung dalam BKS-PTN Wilayah Barat yang akan
mengabdi di Kabupaten Aceh Besar supaya memberikan kontribusi
maksimalnya untuk kepentingan masyarakat desa.
Dalam kaitan itu, ilmu yang diperoleh
selama dididik di perguruan tinggi hendaknya dapat diaplikasikan selama
mengabdi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Para mahasiswa KKN juga
harus menjaga nama baik almamater, bersikap sopan, dan melaksanakan
tugas pengabdian sebaik-baiknya di desa.
Dengan tekad ikhlas dan bekerjasama
secara baik dengan seluruh aparat dan warga desa, Rektor Unsyiah itu
berkeyakinan, Program KKN akan semakin membawa manfaat untuk mendukung
setiap program pembangunan yang dilaksanakan di pedesaan.
Oleh karena itulah, mahasiswa KKN harus
memanfaatkan potensi keunggulan di setiap desa untuk bersama-sama warga
setempat bahu-membahu memberikan kontribusi guna mempercepat kemajuan
wilayah tersebut.
sumber : Atjehpost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar