Rabu, 05 Juni 2013

4 Hal Penting yang Harus Disiapkan Mahasiswa Baru Sebelum Kuliah di Kedokteran


Antara bulan Juli-Agustus di tiap tahun merupakan waktu-waktu penerimaan mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tak terkecuali bagi fakultas-fakultas kedokteran.

Eforia yang tercipta dari penerimaan ini tergambar begitu jelas dari raut muka mahasiswa-mahasiswa baru yang bersemangat dan menunjukkan entusiasme yang tinggi. Tak salah nampaknya, mengingat mereka telah melalui tes yang luar biasa sulitnya dengan persaingan yang sangat ketat. Karena saya berasal dari FK UGM, saya cukup tahu bahwa persaingan disini adalah 1 : 100. Artinya, 1 kursi diperebutkan oleh 100 orang. Wow !

Nah, bagi yang sekarang sudah diterima, tentu tak perlu terlalu larut dalam kesenangan. Perjalanan kalian sebenernya baru saja dimulai. Ya perjalanan menjadi seorang dokter. Lantas, hal-hal apakah yang harus disiapkan dalam masa-masa sebelum masuk kuliah ? Berikut akan saya sharing kan dari pengalaman saya.

1. Menyusun rencana hidup
Hal paling pertama yang harus disiapkan dengan sangat baik adalah menyusun rencana hidup. Terkesan berat ya ? Ok, saya akan coba membumikan bahasa ini.

Intinya, kuliah di fakultas kedokteran merupan langkah awal untuk memulai kehidupan sebagai seorang dokter. Dan menjadi dokter menurut saya bukanlah sebuah pekerjaan tapi merupakan jiwa dan sifat kita nantinya. Refleks-refleks yang ditunjukkan oleh seorang dokter untuk menolong pasiennya akan menjadi sebuah bagian dari kebiasaannya.

Karena itu perlu disusun rencana hidup yang jelas. Cara yang paling mudah adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

■        Mengapa kamu memilih untuk kuliah di kedokteran ? Apakah ini sudah sejalan dengan cita-cita dari hati nuranimu sendiri ?
■        Apa cita-cita mu secara spesifik nanti ketika telah luuls menjadi dokter ?
■        Apakah kamu akan jadi mahasiswa tipe pembelajar murni, ataukah belajar sambil berorganisasi dan bermasyarakat ?

Ketiga pertanyaan itu penting untuk kamu jawab lebih dulu sebelum memulai kuliah di kedokteran, karena ketika kalian untuk memutuskan kuliah di fakultas ini sungguh akan banyak distraksi yang jika sejak awal tidak bisa kita manajemen dengan baik membuat semua rencana hidup kita berantakan.

2. Tempat Tinggal
Sebagian besar, fakultas-fakultas kedokteran diisi oleh mahasiswa yang berasal dari luar kota. Apalagi bagi universitas yang favorit. Nah, karena itu kebutuhan tempat tinggal ini menjadi sangat penting. Selain itu tempat tinggal juga akan membentuk kebiasaan dan tabiat kita, baik secara sadar ataupun tidak. Sebuah pepatah yang cukup terkenal menyebutkan, “Kamu adalah siapa temanmu”. Kalau diartikan, kita adalah dengan siapa kita berteman. Dan teman terdekat adalah teman satu tempat tinggal kita.

Untuk pilihan tempat tinggal ada 3 alternatif. Yakni rumah sendiri, kost, atau kontrakan. Semuanya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita akan bahas satu persatu disini secara lebih jelas.

Rumah Sendiri
Rumah sendiri ini bisa dimaknai dengan rumah milik orang tua kita atau rumah yang orang tua kita belikan untuk kita. Ada yang memilih untuk tetap tinggal bersama orang tua, ada juga yang tinggal sendiri dengan dibelikan rumah. Memang dengan memiliki rumah sendiri, kita akan lebih bebas dalam mengatur semuanya. Namun dengan tinggal sendirian di sebuah rumah dengan tidak ada teman yang bisa diajak belajar bersama merupakan hal yang tidak mengenakkan. Terutama bagi kalian yang memiliki pola belajar harus berkelompok atau butuh dijelasin orang lain.

Keuntungan dengan memiliki rumah sendiri adalah dalam hal tanggung jawab. Kita sudah mengemban tanggung jawab yang cukup besar untuk mengelola sebuah rumah. Hal ini tentu baik buat masa depan kita.

Kost
Saran saya, pilihlah kost yang tak terlalu jauh dari kampus. Kalau bisa kost itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki dalam waktu yang tidak cukup lama. Selain untuk menggalakkan hidup sehat bagi mahasiswa kedokteran, juga berdasarkan pengalaman saya, mobilitas kampus-kost itu sangat tinggi. Apalagi bagi orang-orang yang gampang ketinggalan barang seperti saya.

Untuk fasilitas kost sendiri, silahkan disesuaikan dengan kebutuhan. Di sekitar kampus, biasanya banyak penjual barang-barang kebutuhan kost yang relatif murah dan variasi barang yang banyak.
 
Jangan terlalu banyak mengisi barang-barang di kost dengan sesuatu yang tak berhubungan banyak dengan kuliahmu di kedokteran, karena hal itu bisa mengganggu fokusmu dalam belajar. Karena kost kita adalah tempat kita melakukan segalanya, mulai dari bersantai, belajar hingga istirahat. Tidak seperti dirumah kita yang bisa melakukan banyak hal-hal khusus di ruangan khusus.

Berikut beberapa syarat kost yang baik bagi mahasiswa kedokteran :
■        Tidak terlalu jauh dari kampus
■        Suasana yang kondusif dan aman
■        Akses ke tempat berbagai kebutuhan sehari-hari yang mudah
■        Kost bebas asap rokok

Rumah Kontrakan
Nah ini juga bisa menjadi alternatif buat kamu-kamu, rumah kontrakan. Sekarang saya memilih tempat tinggal ini bersama beberapa teman-teman satu fakultas. Keuntungan dengan tinggal di rumah kontrakan adalah kita bisa menentukan dengan siapa saja kita tinggal. Sebaiknya memang satu fakultas, mengingat hal ini bisa kita manfaatkan juga untuk belajar bersama. Sehingga ada konsep saling mengawasi antar teman dalam satu rumah itu.

Namun bagi kalian yang ingin memilih ngontrak rumah bersama beberapa teman berlainan fakultas saya juga tidak bisa menganggap hal itu buruk. Karena dengan ngontrak bersama rekan-rekan yang berbeda profesi, harapannya perspektif kita bisa menjadi lebih luas lagi mengenai berbagai hal.

3. Mental
Kuliah di kedokteran ibarat sebuah pertempuran hidup. Yang namanya pertempuran tentu butuh mempersiapkan mental pejuang yang tidak biasa.

Khusus di kedokteran, mental yang dibangun adalah mental tidak mudah menyerang. Bayangkan dengan keseharian kehidupan mahasiswa FK yang sudah saya dan teman-teman saya alami dalam 3 tahun terakhir ini. Mulai dari bahan kuliah yang tidak sedikit, buku-buku teks yang setebal bantal, atau deadline-deadline laporan yang mepet. Semuanya butuh usaha yang sangat-sangat keras dan tidak biasa.

Mental tidak pantang menyerah ini termanifestasi dalam bentuk sifat yang namanya “rajin”. Ya rajin. Bahkan beberapa dosen saya pernah berujar, “Kuliah di FK itu tidak perlu terlalu memusingkan masalah pintar atau tidak, kalian semua sudah pintar, buktinya bisa menyingkirkan ribuan pelamar lainnya. Sekarang yang harus kalian fokuskan adalah sifat rajin.”

Setelah saya endapkan cukup lama, benar juga kata dosen saya ini. Dengan rajin buku setebal bantal itu akan lebih pilih kita baca dibanding merapat ke bantal yang sebenernya untuk tidur. Dengan rajin, kita mau mulai mencicil mengerjakan laporan praktikum, sehingga tak harus terburu-buru disaat-saat akhir deadline.

4. Buku dan Materi
Hal ini juga tak kalah pentingnya untuk disiapkan sejak awal. Banyak orang awam bilang kuliah di kedokteran itu membutuhkan biaya mahal. Salah satunya adalah dalam pemenuhan kebutuhan buku-buku.
Sebenernya hal ini bisa diakali dengan membeli buku-buku yang penting. Efektif dalam membeli buku akan sangat banyak men-save uang kamu dalam jumlah yang cukup signifikan.

Lantas darimana kita tahu, bahwa buku mana saja yang penting kita beli ?
Biasanya setiap kampus memiliki buku acuan yang berbeda-beda dalam tiap tahunnya. Tergantung dengan kurikulum dan metode pembelajarannya. Jadi biasanya setiap dosen akan mengeluarkan buku-buku favoritnya.

Cara lainnya adalah dengan mendengar anjuran kakak kelas tentang buku-buku apa yang harus dipakai. Biasanya untuk tahun pertama, digunakan buku-buku medis dasar seperti bidang Physiology dan Anatomi.
Dari ke-4 tips tadi, mudahan bisa membantu calon teman-teman sejawat untuk mengawali kuliah di kedokteran ini dengan awal yang luar biasa. Harapan saya, dengan awal yang luar biasa, hasil akhirnya pun akan luar biasa pula.

sumber : anak fk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar