Kamis, 27 Juni 2013

Dokkes Polda Akui Kutip Dana Tes Narkotika dari Mahasiswa

Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Kepolisian Daerah (Dokkes Polda) Aceh, Komisaris Besar Polisi Harjuno SpKJ mengakui pihaknya mengutip dana Rp 100.000 dari setiap mahasiswa saat berlangsungnya tes Narkotika bagi mahasiswa baru Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) tahun 2013.

Manurut Kombes Harjuno kepada AtjehLINK, Rabu (26/06/2013), keterlibatan pihaknya dalam tes Narkotika bagi setiap mahasiswa Unsyiah didasari atas permintaan Unsyiah kepada Dokkes Polda Aceh.

Begitupun menyangkut kutipan dana dari mahasiswa, kata Harjuno, sesuai dengan yang termaktub dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara pihaknya dengan Unsyiah. Bahwa biaya yang timbul dalam melakukan uji deteksi dini narkotika sepenuhnya dibebankan kepada mahasiswa.

Kabid Dokkes Polda Aceh itu menuturkan, MoU antara pihaknya dengan Unsyiah tentang tes narkotika mahasiswa ditandatangani oleh dirinya bersama dengan Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal pada tahun 2012 lalu. “MoU tersebut berlangsung selama lima tahun dan dapat diperpanjang,” sebut Harjuno.

“Biaya yang kami kutip dari mahasiswa dipergunakan untuk membeli perangkat alat tes narkotika dan sepenuhnya dipergunakan oleh pihak Dokkes serta tidak mengalir ke rekening Unsyiah. Karena melakukan tes itu butuh biaya. Sementara Dokkes tidak memiliki biaya untuk itu,” ujar Harjuno.

Harjuno menambahkan, bahwa jumlah mahasiswa baru Unsyiah tahun 2013 yang telah dilakukan tes Narkotika tahap pertama mencapai 2.000 orang lebih. Sementara untuk tahap selanjutnya, Harjuno mengatakan belum mendapat pemberitahuan dari pihak Unsyiah.

“Kami diinformasikan oleh pihak Unsyiah setiap akan dilaksanakn test Narkotika, Unsyiah yang menetapkan jadwal dan tempat. Kami hanya menyediakn petugas medis untuk pelaksanaan test yang meliputi tes fisik dan urine/air seni,” imbuh Harjuno yang didampingi Kasubbag Dokkes Polda Aceh Komisaris Polisi drg Nanang.

Sementara drg Nanang, selaku penanggung jawab tekhnis tes Narkotika bagi mahasiswa mengatakan, dari jumlah mahasiswa yang telah mengikuti tes tersebut, ditemukan sebanyak tujuh mahasiswa yang terdeteksi memiliki zat narkotika dalam tubuhnya. ”Kami melakukan tes/deteksi Methampetamine (Sabu-sabu) dan THC (ganja) yang diketahui dari pemeriksaan urine,” ungkapnya.

Untuk tahun 2013 ini kata Nanang, baru sekitar 2.000-an mahasiswa yang telah diuji Narkotika oleh pihaknya dan berlangsung selama dua hari pada pekan lalu di Kampus Unsyiah.

drg Nanang menambahkan, pihaknya hanya melakukan tes deteksi dini saja, sementara bagi mahasiswa yang terbukti positif narkoba, sepenuhnya menjadi kewenangan Unsyiah untuk ditindaklanjuti.

“Rencananya hari ini kami kasih laporan kongkrit kepada Unsyiah, namun masih ada perbaikan. Mungkin dalam beberapa hari kedepan Unsyiah sudah menerima hasil tes narkoba Mahasiswa dari kami.

sumber : Atjehlink.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar