Minggu, 30 Juni 2013
Unsyiah Masuk 3 Besar MTQ di Padang
Tim Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) masuk dalam kelompok tiga besar pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Mahasiswa 2013 di Padang. MTQ yang berlangsung 22-29 Juni 2013 itu digelar di Universitas Andalas dan Universitas Nasional Pendidikan Padang.
“Secara umum, Unsyiah berada di peringkat tiga besar bersama UMI Makassar dan UNP Padang. Sedangkan peringkat satu dan dua diraih UN Malang dan Universitas Sumatera Utara (USU),” kata Kepala Humas Unsyiah, Dr Ilham Maulana kepada Serambi, Sabtu (29/6).
Ilham menyebutkan, utusan Unsyiah yang meraih juara I adalah Fauzan (Fakultas Kedokteran) untuk hifzil Quran 1 juz putra, lalu Yulian (Fakultas Hukum) juara tiga hifzil 2 juz putra, Arief (Fakultas Kedokteran) juara tiga hifzil 5 juz putra, dan Aisyah Humaira (FMIPA-Informatika) juara harapan tiga hifzil 5 juz putri.
Untuk lomba debat bahasa Inggris, Unsyiah meraih juara II melalui pasangan Syahrial (Fakultas Teknik) dan Dirgayana (FMIPA-Kimia). Di lomba fahmil Quran, tim dari FK yaitu Suciana, Nurul, dan Putri mendapat rangking tiga.
Ketua Kafilah MTQ Unsyiah, Drs M Nasir Ibrahim, mengatakan prestasi itu adalah yang pertama kali diraih kembali Unsyiah setelah 25 tahun lalu mendapat juara umum I sewaktu MTQ dilaksanakan di Unsyiah. “Prestasi ini dicapai berkat kerja keras semua pihak yang terlibat dalam pembinaan terutama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Unsyiah, yang digagas sejak tiga tahun lalu oleh Dr Agussabti MSi,” ungkapnya.
Sementara Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengaku senang dengan prestasi kafilah Unsyiah pada MTQ Nasional Mahasiswa di Padang kali ini. “Mahasiswa yang berhasil menjadi juara satu, dua, dan tiga pada MTQ ini akan kami bebaskan biaya pendidikan atau SPP selama dua semester ke depan,” janji Samsul Rizal.
MTQ Nasional Mahasiswa 2013 diikuti 160 universitas dari seluruh Indonesia. Sementara Unsyiah mengirim 23 peserta dan delapan pendamping. Peserta dari Unsyiah mengikuti cabang tilawah, tartil, hifzil 1 juz, 2 juz, dan 5 juz, syarhil Quran, fahmil Quran, debat bahasa Inggris, debat bahasa Arab, serta Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Alquran
sumber : Serambinews.com
Sabtu, 29 Juni 2013
Unsyiah Juara Umum MTQ Nasional Mahasiswa 2013
MUSABAQAH Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Mahasiswa
2013 di Padang yang berlangsung tanggal 22 Juni sampai 29 Juni 2013, di
Universitas Andalas dan Universitas Nasional Pendidikan Padang telah berakhir.
Unsyiah berhasil memperoleh rangking 1 atas nama Fauzan, mahasiswa Fakultas
Kedokteran, untuk hifzil Quran 1 juz putra, rangking 3 untuk hifzil 2 juz putra
atas nama Yulian, Fakultas Hukum, rangking 3 untuk hifzil 5 juz putra atas nama
Arief dari Fakultas Kedokteran, dan harapan 3 hifzil 5 juz putri atas nama
Aisyah Humaira, FMIPA-Informatika).
Untuk kategori lomba debat Bahasa Inggris, Unsyiah
memperoleh rangking 2 atas nama Syahrial dari Fakultas Teknik, dan Dirgayana
dari FMIPA-Kimia. Pada Lomba Fahmil Quran, Unsyiah rangking 3 atas nama Suciana,
Nurul,dan Putri dari Fakultas Kedokteran.
Secara umum, Unsyiah mendapatkan peringkat 3 besar
bersama UMI Makasar dan UNP Padang, peringkat 2 diraih Universitas Sumatera
Utara, sedangkan peringkat 1 adalah Universitas Negeri Malang.
MTQ Nasional 2013 ini diikuti oleh 160 Universitas
dari seluruh Indonesia. Unsyiah mengirimkan 23 peserta dan didampingi 8
pendamping. Peserta dari Unsyiah mengikuti 10 cabang lomba: tilawah, tartil,
hifzil 1 juz, 2 juz, dan 5 juz, syarhil quran, fahmil quran, debat bahasa
inggris, debat bahasa arab, serta Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Al-Quran.
Ketua kontingen MTQ Unsyiah, M Nasir Ibrahim,
mengatakan dengan hasil ini Unsyiah memperoleh kembali juara umum setelah 25
tahun lalu mendapatkan juara umum pada waktu pelaksanaan di Unsyiah.
“Hal ini tidak terlepas dari kerja keras semua pihak
yang terlibat dalam pembinaan selama ini, terutama LPTQ (Lembaga Pengembangan
Tilawatil Quran) Unsyiah, yang digagas sejak 3 tahun lalu,” lanjut Nasir.
Sementara itu Rektor Unsyiah, Profesor Samsul
Rizal, mengaku sangat senang dengan pencapaian kontingen MTQ Unsyiah kali
ini. “Mahasiswa yang berhasil menjadi juara 1, 2, atau 3 dari MTQ ini akan kami
bebaskan biaya pendidikannya (SPP) selama 2 semester ke depan,” kata Samsul.
sumber : Atjehpost.com
Mesin Sterilisasi Air FMIPA Unsyiah Dipamerkan Di Takengon
Mesin sterilisasi air produk FMIPA Unsyiah dan mesin perontok jagung
hingga menjadi tepung ikut dipamerkan di pameran Teknologi Tepat Guna
(TTG) di Takengon, Aceh Tengah. Pameran yang telah dimulai pada 25 Juni
akan ditutup pada Minggu (30/6) dibuka oleh Wagub Aceh yang diwakili
Asisten Keistimewaan Aceh, Pembangunan dan Ekonomi, Drs Said Mustafa.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, Drs Zulkifli Hs MM, kemarin mengatakan, acara ekspo TTG itu diikuti 18 kabupaten/kota, serta lembaga kampus, serta juga diramaikan para jajaran SKPK dan perwakilan kecamatan di Aceh Tengah.
“Kita menampilkan potensi berbasis teknologi tepat guna yang dimiliki kabupaten/kota, yang nantinya layak dikembangkan untuk kemaslahatan umat,” ujar Zulkifli yang didampingi stafnya T Husni.
Disebutkan, para juara I, II dan III TTG Aceh itu akan dikirim ke TTG nasional di Padang, Sumbar.
Sebelumnya pada tahun 2010, perwakilan Aceh tampil sebagai juara I TTG Nasional di Jogyakarta, 2012 di Batam, Kepri, wakil dari Aceh tampil sebagai juara II. “Insya Allah tahun ini kita berharap kembali mendapat hasil yang maksimal di level nasional,” ujar Zulkifli yang mantan Pj Walikota Sabang itu.
Sebelumnya, Said Mustafa, mewakili Gubernur Aceh membuka TTG Aceh VIII 2013 di lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah, Rabu (26/6/2013). Dia mengatakan pelaksanaan TTG tersebut harus dapat menjadi pendorong perubahan, baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya.
Dia berharap, agar penyebaran informasi terkait teknologi ini bisa berkembang dengan cepat dan Kabupaten/Kota perlu segera membangun unit-unit pelayanan informasi, semacam pos pelayanan informasi tentang Teknologi Pedesaan, sebagai sarana menyampaikan informasi terkait teknologi kepada masyarakat.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, Drs Zulkifli Hs MM, kemarin mengatakan, acara ekspo TTG itu diikuti 18 kabupaten/kota, serta lembaga kampus, serta juga diramaikan para jajaran SKPK dan perwakilan kecamatan di Aceh Tengah.
“Kita menampilkan potensi berbasis teknologi tepat guna yang dimiliki kabupaten/kota, yang nantinya layak dikembangkan untuk kemaslahatan umat,” ujar Zulkifli yang didampingi stafnya T Husni.
Disebutkan, para juara I, II dan III TTG Aceh itu akan dikirim ke TTG nasional di Padang, Sumbar.
Sebelumnya pada tahun 2010, perwakilan Aceh tampil sebagai juara I TTG Nasional di Jogyakarta, 2012 di Batam, Kepri, wakil dari Aceh tampil sebagai juara II. “Insya Allah tahun ini kita berharap kembali mendapat hasil yang maksimal di level nasional,” ujar Zulkifli yang mantan Pj Walikota Sabang itu.
Sebelumnya, Said Mustafa, mewakili Gubernur Aceh membuka TTG Aceh VIII 2013 di lapangan Musara Alun, Takengon, Aceh Tengah, Rabu (26/6/2013). Dia mengatakan pelaksanaan TTG tersebut harus dapat menjadi pendorong perubahan, baik di bidang ekonomi maupun sosial budaya.
Dia berharap, agar penyebaran informasi terkait teknologi ini bisa berkembang dengan cepat dan Kabupaten/Kota perlu segera membangun unit-unit pelayanan informasi, semacam pos pelayanan informasi tentang Teknologi Pedesaan, sebagai sarana menyampaikan informasi terkait teknologi kepada masyarakat.
Tanya-Jawab Seputar Biaya Pendaftaran dan Jumlah Prodi pada UMB PTN Unsyiah 2013.
gambar diatas bias di cek kembali di spmb.or.id. |
Redaksi @Unsyiahaba mendapatkan banyak mention dari adik2 calon mahasiswa yang kebigungan untuk membedakan 8 jenis pendaftaran UMB-PTN 2013, nah kami mencoba membantu menguraikan permasalahan itu sebagai berikut :
1. untuk Jenis Pembayaran I , hanya berlaku untuk 4 Universitas yaitu
- Univ Borneo
- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Universitas Terbuka
- Universitas Negeri Medan, selain PGSD, ORKES dan Seni
2. Untuk Jenis Pembayaran II, III dan IV , pembayaran ini berlaku untuk Unsyiah,
Alasannya?
Karena kategori pembayaran jenis ini adalah universitas selain USU, Universitas Jambi, Unimed dan Universitas Sebelas Maret.
Apa beda Jenis II, III dan IV ?
-Pada Jenis II, adik-adik dapat memilih 5 Pilihan Program Study dengan biaya untuk program IPA/IPS Rp.300.000 dan IPC Rp 325.000
- Pada Jenis III, adik-adik dapat memilih 6 Pilihan Program Study dengan biaya untuk program IPA/IPS Rp.325.000 dan IPC Rp 350.000
- Pada Jenis IV, adik-adik dapat memilih 7 Pilihan Program Study dengan biaya untuk program IPA/IPS Rp.3750.000 dan IPC Rp 400.000
3. Untuk Jenis Pembayaran V, VI, VII dan VIII , pembayaran ini tidak berlaku untuk Unsyiah,
Alasannya?
- Kategori V di khususkan untuk yang memilih MANDIRI USU
- Kategori VI dikhsusukan untuk yang memilih D3 / D4 Universitas Sebelas Maret
- Kategori VII dikhsusukan untuk yang memilih UNIMED
- Kategori VIII dikhsusukan untuk yang memilih Universitas Jambi
4. Catatan Penting dan Wajib diketahui :
- Kelompok IPA hanya dapat memilih program studi kelompok IPA saja.
- Kelompok IPS hanya dapat memilih program studi kelompok IPS saja.
- Kelompok IPC dapat memilih program studi kelompok IPA dan/atau kelompok IPS.
- Urutan pilihan menunjukkan urutan prioritas.
- Program studi pilihan TIDAK DAPAT DIUBAH ketika Anda sudah mencetak BUKTI DAFTAR PRA-REGISTRASI, maka PASTIKAN Data dan pilihan program studi sudah benar sebelum mencetak BUKTI DAFTAR PRA-REGISTRASI.
5. Untuk informasi lebih lanjut silahkan di buka alamat website berikut :
- penerimaan.spmb.or.id
- www.spmb.or.id
- Unsyiah.ac.id
Semoga bermanfaat bagi adik2 kami, mohon di bagikan ke teman2 yang lain ya. Terimakasih ^_^
Kamis, 27 Juni 2013
Dokkes Polda Akui Kutip Dana Tes Narkotika dari Mahasiswa
Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan
Kepolisian Daerah (Dokkes Polda) Aceh, Komisaris Besar Polisi Harjuno
SpKJ mengakui pihaknya mengutip dana Rp 100.000 dari setiap mahasiswa
saat berlangsungnya tes Narkotika bagi mahasiswa baru Universitas Syiah
Kuala (Unsyiah) tahun 2013.
“Rencananya hari ini kami kasih laporan
kongkrit kepada Unsyiah, namun masih ada perbaikan. Mungkin dalam
beberapa hari kedepan Unsyiah sudah menerima hasil tes narkoba Mahasiswa
dari kami.
sumber : Atjehlink.com
Manurut Kombes Harjuno kepada AtjehLINK,
Rabu (26/06/2013), keterlibatan pihaknya dalam tes Narkotika bagi
setiap mahasiswa Unsyiah didasari atas permintaan Unsyiah kepada Dokkes
Polda Aceh.
Begitupun menyangkut kutipan dana dari
mahasiswa, kata Harjuno, sesuai dengan yang termaktub dalam Memorandum
of Understanding (MoU) antara pihaknya dengan Unsyiah. Bahwa biaya yang
timbul dalam melakukan uji deteksi dini narkotika sepenuhnya dibebankan
kepada mahasiswa.
Kabid Dokkes Polda Aceh itu menuturkan,
MoU antara pihaknya dengan Unsyiah tentang tes narkotika mahasiswa
ditandatangani oleh dirinya bersama dengan Rektor Unsyiah, Prof Samsul
Rizal pada tahun 2012 lalu. “MoU tersebut berlangsung selama lima tahun
dan dapat diperpanjang,” sebut Harjuno.
“Biaya yang kami kutip dari mahasiswa
dipergunakan untuk membeli perangkat alat tes narkotika dan sepenuhnya
dipergunakan oleh pihak Dokkes serta tidak mengalir ke rekening Unsyiah.
Karena melakukan tes itu butuh biaya. Sementara Dokkes tidak memiliki
biaya untuk itu,” ujar Harjuno.
Harjuno menambahkan, bahwa jumlah
mahasiswa baru Unsyiah tahun 2013 yang telah dilakukan tes Narkotika
tahap pertama mencapai 2.000 orang lebih. Sementara untuk tahap
selanjutnya, Harjuno mengatakan belum mendapat pemberitahuan dari pihak
Unsyiah.
“Kami diinformasikan oleh pihak Unsyiah
setiap akan dilaksanakn test Narkotika, Unsyiah yang menetapkan jadwal
dan tempat. Kami hanya menyediakn petugas medis untuk pelaksanaan test
yang meliputi tes fisik dan urine/air seni,” imbuh Harjuno yang
didampingi Kasubbag Dokkes Polda Aceh Komisaris Polisi drg Nanang.
Sementara drg Nanang, selaku penanggung
jawab tekhnis tes Narkotika bagi mahasiswa mengatakan, dari jumlah
mahasiswa yang telah mengikuti tes tersebut, ditemukan sebanyak tujuh
mahasiswa yang terdeteksi memiliki zat narkotika dalam tubuhnya. ”Kami
melakukan tes/deteksi Methampetamine (Sabu-sabu) dan THC (ganja) yang
diketahui dari pemeriksaan urine,” ungkapnya.
Untuk tahun 2013 ini kata Nanang, baru
sekitar 2.000-an mahasiswa yang telah diuji Narkotika oleh pihaknya dan
berlangsung selama dua hari pada pekan lalu di Kampus Unsyiah.
drg Nanang menambahkan, pihaknya hanya
melakukan tes deteksi dini saja, sementara bagi mahasiswa yang terbukti
positif narkoba, sepenuhnya menjadi kewenangan Unsyiah untuk
ditindaklanjuti.
sumber : Atjehlink.com
250 Mahasiswa Undangan Unsyiah Dibatalkan
Sebanyak 250 calon mahasiswa baru
Unsyiah dari jalur undangan dibatalkan kelulusannya karena tidak
memenuhi persyaratan dan keabsahan data saat diverifikasi oleh pihak
Unsyiah. Hal tersebut dinyatakan Rektor Unsyiah Prof Dr Samsul Rizal
M.Eng kepada AtjehLINK, Rabu (26/6/2013).
Menurutnya, verifikasi persyaratan dan
keabsahan data yang dilakukan Unsyiah, antara lain mahasiswa tersebut
diketahui mengikuti Seleksi Bersama Masuk Peguruan Tinggi (SBMPTN).
“Ada juga yang nilai rapornya tidak sama
dengan online, rapor palsu melalui foto copy, rapor tidak lengkap.
Pengantian rapor diidentifikasi melalui tulisan tangan tiap semester
sama padahal nama guru berbeda, foto rapor tidak ada dan lain-lain,”
ujarnya.
Ia mengharapkan kepada pihak guru
sekolah dan calon mahasiswa undangan, kedepannya dalam mengisi data
online harus sesuai dengan data sebenarnya. “Unsyiah akan memverifikasi
kembali data yang diberikan agar selalu terciptanya kejujuran di kampus
‘Jantong Hate Rakyat Aceh’ ini,” pungkasnya. (mat)
Sumber : Atjehlink.com
BNN: Kami tidak Terlibat Tes Narkotika Mahasiswa Unsyiah
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
Provinsi Aceh Drs H Saidan Nafi SH MHum membantah bahwa pihaknya
memiliki Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Syiah
Kuala (Unsyiah) terkait test Narkotika terhadap mahasiswa baru.
Hal itu disampaikan Kepala BNN Aceh, Selasa (25/05/2013), menanggapi pernyataan Ka Humas Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Dr rer nat Ilham Maulana yang menyebutkan bahwa Unsyiah memiliki MoU dengan BNN soal kebijakan test narkotika bagi calon mahasiswa baru Unsyiah.
”Kami BNNP Aceh tidak pernah melakukan
test narkoba untuk mahasiswa baru Unsyiah baik tahun lalu maupun tahun
ini. Jika ada pihak yang menyatakan bahwa BNNP Aceh yang melakukan test
narkotika terhadap calonmahsiswa baru Unsyiah, kami perlu membantah hal
itu,” tegasnya.
Menurut Saidan Nafi, Unsyiah tidak
pernah meminta pihaknya untuk kerjasama terkait test narkotika bagi
mahasiswa. Bahkan, kata Saidan Nafi, BNN Aceh pernah mengajukan tawaran
kerja sama dengan Unsyiah terkait itu, namun tidak ditanggapi pihak
Unsyiah.
Kepala BNN Aceh itu menambahkan, jika
pun ada kerjasama BNN pusat dengan pihak Unsyiah, BNN Aceh pasti
mengetahui hal itu. ”Kalau ada kegiatan atau program dari BNN pusat,
tentu kami di daerah pasti diberitahukan,” ujar Saidan Nafi.
Semantara itu, Ka Humas Unsyiah Dr rer
nat Ilham Maulana saat dimintai tanggapannya kembali oleh AtjehLINK,
Selasa sore, terkait klarifikasi BNN Aceh mengatakan dirinya akan
mencaritahu kepastian hal tersebut.
“Saya akan tanya dulu dengan Rektor.
Nanti saya informasikan lagi. Karena setiap MoU seperti itu, pasti
Rektor yang tanda tangan dan bertangung jawab atas nama Unsyiah,”
ujarnya singkat.
Sampai dengan berita ini diturunkan, Ka Humas Unsyiah tersebut belum memberikan informasi lanjutan terkait hal itu.
Hasil penelusuran AtjehLINK, berhasil
diperoleh keterangan dari dr Suryadi, dokter pemeriksa yang
menandatangani surat keterangan test Narkotika mahasiswa baru Unsyiah.
Menurut dr Suryadi, yang melakukan test
Narkotika adalah Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah
(Polda) Aceh. Sementara dirinya hanya dimintai tenaga profesional untuk
membantu pelaksanaan teknis test Narkotika itu.
“Yang bertanggung jawab dalam kegiatan
itu adalah Dokkes Polda, mereka kerja sama dengan Unsyiah. Saya hanya
membantu, karena kami adalah mitra,” terangnya.
Menurut dokter yang saat ini menjabat
Kepala Puskesmas Lamno, Aceh Jaya itu, benar ada pengutipan dari
mahasiswa saat test narkotika berlangsung. Namun dr Suryadi tidak
mengetahui pasti kebijakan itu datang dari mana. dr Suryadi
mempersilahkan AtjehLINK untuk bertanya kepada Kabid Dokkes Polda Aceh.
Suryadi juga tidak mengetahui berapa
total mahasiswa baru yang mengikuti test Narkotika tersebut.
Begitupun berapa jumlah mahasiswa yang positif zat narkotika dalam tubuhnya dari hasil pemeriksaan itu.
Begitupun berapa jumlah mahasiswa yang positif zat narkotika dalam tubuhnya dari hasil pemeriksaan itu.
“Setahu saya, semua data itu masih ada
di Dokkes dan sedang dibuatkan rekapiltulasi untuk laporan. Lebih
jelasnya langsung ke Kabid Dokkes Polda saja,” kata Suryadi.
Dr Suryadi menegaskan, bahwa
keikutsertaannya dalam tim Dokkes Polda Aceh untuk program tersebut
karena dirinya memiliki hubungan kemitraan dengan Dokkes. Selain itu
tambah Suryadi, dirinya selaku dokter dan bergelut di dunia kesehatan,
merasa terpanggil dan harus membantu untuk program tersebut. Mengingat
angka penyalahgunaan Narkotika di Aceh terus meningkat dan
mengkhawatirkan.
Kepala bidang Dokter dan Kesehatan Polda
Aceh, sampai berita ini diturunkan belum berhasil dimintai tanggapannya
terkait test narkotika dan kutipan Rp 100.00o/ mahasiswa saat
pemeriksaan itu berlangsung. (Mat/ Sd)
sumber : Atjehlink.com
sumber : Atjehlink.com
Ka Humas: Bukan Unsyiah yang Mengutip Biaya Tes Narkotika Mahasiswa
Ka Humas Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) Dr. rer. nat. Ilham Maulana menyatakan, kutipan Rp 100.000/
orang terhadap calon mahasiswa baru pada saat test Narkotika, bukan
kebijakan kampus.
sumber : Atjehlink.com
Hal itu disampaikan Ilham Maulana kepada AtjehLINK terkait berita sebelumnya berjudul (Tes Narkoba, Mahasiswa Unsyiah Dipungut Rp 100 Ribu).
Menurut Ka Humas Unsyiah, bahwa benar
setiap calon mahasiswa Unsyiah, diwajibkan menjalani test Narkotika.
Test Narkotika bagi setiap calon mahasiswa kata Ilham, telah berlangsung
selama tiga tahun. Dan merupakan kerjasama/ Memorandum of Understanding
(MoU) antara Unsyiah dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Petugas pelaksana test narkotika
ditunjuk langsung oleh BNN, kemungkinan besar adalah bagian kesehatan di
Kepolisian,” kata Ilham.
Ka Humas Unsyiah menjelaskan, setiap
calon mahasiswa yang positif menggunakan Narkoba dari hasil test
tersebut, akan ditangani langsung oleh pihak BNN.
“Tentang pungutan seharga Rp.100 ribu,
ini bukanlah kebijakan Unsyiah, dan uang ini tidak masuk ke rekening
Unsyiah. Pemeriksaan narkoba memang menjadi wajib bagi calon mahasisiwa
baru, dalam hal ini, Unsyiah hanya menfasilitasi tempat pemeriksaan,
sementara pemeriksaan dilakukan/dikoordinir oleh kepolisian,” tambahnya.
Ditanyakan siapa yang berwenang dan
mengutip Rp 100.000/ per orang, saat pelaksanaan test Narkotika bagi
calon mahasiswa baru jalur undangan, dan ke rekening mana uang tersebut
mengalir, Ilham Maulana menyatakan tidak mengetahuinya.
Ka Humas Unsyiah menegaskan, panitia
penerimaan Mahasiswa baru Unsyiah, tidak mengutip uang dari mahasiswa
untuk biaya test Narkotika.
“Semua biaya dari mahasiswa yang harus
dibayar melalui Bank. Dan tidak termasuk biaya test Narkotika
didalamnya,” sebut Ka Humas.
Apakah BNN yang melakukan kutipan itu? tanya AtjehLINK, Ilham Menjawab bahwa dirinya juga tidak bisa memastikan itu.
Sementara hasil test Narkotika bagi
calon mahasiswa Unsyiah dari jalur undangan yang berlangsung kamis lalu,
menurut Ka Humas Unsyiah, sampai dengan Senin sore belum selesai
direkapitulasi oleh panitia.
“Sedang direkap datanya, jadi belum bisa diketahui. Beberapa proses
klarifikasi masih berlangsung,” terang Dr. rer. nat. Ilham Maulana.
(Mat/Sd)sumber : Atjehlink.com
534 Calon mahasiswa Unsyiah via SNMPTN gugur
SEBANYAK 534 orang calon mahasiswa Unsyiah yang
awalnya telah dinyatakan lulus melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SNMPTN) dinyatakan gugur. Sebelumnya, sebanyak 2.921 lulusan SMA
dinyatakan lulus ke Unsyiah melalui jalur SNMPTN.
Setelah proses verifikasi yang dilakukan Unsyiah pada
tanggal 18-19 Juni 2013 lalu, hanya 2.148 orang dari jumlah tersebut yang
dinyatakan lulus dari tahap ini, sementara 773 orang masih diharuskan
mengklarifikasi data-data yang telah diisi saat pendaftaran.
Klarifikasi yang dilakukan pada tanggal 21-24 Juni
lalu kemudian meluluskan 239 orang, sementara 534 orang dinyatakan gugur. Di
antara 534 orang tersebut, hanya 31 orang yang benar-benar ditolak karena
dianggap bermasalah dengan rapor SMA mereka, sementara sejumlah 503 orang tidak
melakukan pendaftaran ulang. Baik yang ditolak maupun yang tidak melakukan
pendaftaran ulang dinyatakan gugur sebagai calon mahasiswa Unsyiah.
Dalam rilis yang diterima ATJEHPOSTcom hari ini,
Kamis, 27 Juni 2013, kepala Humas Unsyiah, Ilham Maulana, menjelaskan selain
jalur SNMPTN, di mana Unsyiah menerima 50% dari jumlah total mahasiswa barunya
di tahun 2013, sekitar 30% lagi akan masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang pengumuman kelulusannya baru akan
dilakukan pada tanggal 12 Juli 2013 sore.
Selain kedua jalur tersebut, satu-satunya jalur lain
untuk penerimaan mahasiswa baru Unsyiah adalah Ujian Masuk Bersama Perguruan
Tinggi (UMB-PT). Jalur ini merupakan jalur mandiri yang dilakukan dalam sebuah
konsorsium bersama 13 Perguruan Tinggi Negeri, 6 Perguruan Tinggi Swasta
Ternama, serta Program Internasional IDP (International Development Program).
Pendaftaran dan pembayaran sudah dapat dilakukan
secara online melalui http://www.spmb.or.id/
sejak 27 Mei hingga 19 Juli 2013. Ujian tulis jalur ini baru dilaksanakan pada
tanggal 21 Juli 2013, dan pengumuman kelulusan pada tanggal 28 Juli 2013. Dari
jalur ini, Unsyiah akan menerima 20% dari total mahasiswa baru tahun 2013.[] ihn
SEBANYAK
534 orang calon mahasiswa Unsyiah yang awalnya telah dinyatakan lulus
melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
dinyatakan gugur. Sebelumnya, sebanyak 2.921 lulusan SMA dinyatakan
lulus ke Unsyiah melalui jalur SNMPTN.
Setelah proses verifikasi yang dilakukan Unsyiah pada tanggal 18-19 Juni 2013 lalu, hanya 2.148 orang dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus dari tahap ini, sementara 773 orang masih diharuskan mengklarifikasi data-data yang telah diisi saat pendaftaran.
Klarifikasi yang dilakukan pada tanggal 21-24 Juni lalu kemudian meluluskan 239 orang, sementara 534 orang dinyatakan gugur. Di antara 534 orang tersebut, hanya 31 orang yang benar-benar ditolak karena dianggap bermasalah dengan rapor SMA mereka, sementara sejumlah 503 orang tidak melakukan pendaftaran ulang. Baik yang ditolak maupun yang tidak melakukan pendaftaran ulang dinyatakan gugur sebagai calon mahasiswa Unsyiah.
Dalam rilis yang diterima ATJEHPOSTcom hari ini, Kamis, 27 Juni 2013, kepala Humas Unsyiah, Ilham Maulana, menjelaskan selain jalur SNMPTN, di mana Unsyiah menerima 50% dari jumlah total mahasiswa barunya di tahun 2013, sekitar 30% lagi akan masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang pengumuman kelulusannya baru akan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2013 sore.
Selain kedua jalur tersebut, satu-satunya jalur lain untuk penerimaan mahasiswa baru Unsyiah adalah Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT). Jalur ini merupakan jalur mandiri yang dilakukan dalam sebuah konsorsium bersama 13 Perguruan Tinggi Negeri, 6 Perguruan Tinggi Swasta Ternama, serta Program Internasional IDP (International Development Program).
Pendaftaran dan pembayaran sudah dapat dilakukan secara online melalui http://www.spmb.or.id/ sejak 27 Mei hingga 19 Juli 2013. Ujian tulis jalur ini baru dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2013, dan pengumuman kelulusan pada tanggal 28 Juli 2013. Dari jalur ini, Unsyiah akan menerima 20% dari total mahasiswa baru tahun 2013.[] ihn
- See more at: http://m.atjehpost.com/welcome/read/2013/06/27/57122/0/71/534-Calon-mahasiswa-Unsyiah-via-SNMPTN-gugur#sthash.pWtPjSiP.pt6a6Zsd.dpuf
Setelah proses verifikasi yang dilakukan Unsyiah pada tanggal 18-19 Juni 2013 lalu, hanya 2.148 orang dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus dari tahap ini, sementara 773 orang masih diharuskan mengklarifikasi data-data yang telah diisi saat pendaftaran.
Klarifikasi yang dilakukan pada tanggal 21-24 Juni lalu kemudian meluluskan 239 orang, sementara 534 orang dinyatakan gugur. Di antara 534 orang tersebut, hanya 31 orang yang benar-benar ditolak karena dianggap bermasalah dengan rapor SMA mereka, sementara sejumlah 503 orang tidak melakukan pendaftaran ulang. Baik yang ditolak maupun yang tidak melakukan pendaftaran ulang dinyatakan gugur sebagai calon mahasiswa Unsyiah.
Dalam rilis yang diterima ATJEHPOSTcom hari ini, Kamis, 27 Juni 2013, kepala Humas Unsyiah, Ilham Maulana, menjelaskan selain jalur SNMPTN, di mana Unsyiah menerima 50% dari jumlah total mahasiswa barunya di tahun 2013, sekitar 30% lagi akan masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang pengumuman kelulusannya baru akan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2013 sore.
Selain kedua jalur tersebut, satu-satunya jalur lain untuk penerimaan mahasiswa baru Unsyiah adalah Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT). Jalur ini merupakan jalur mandiri yang dilakukan dalam sebuah konsorsium bersama 13 Perguruan Tinggi Negeri, 6 Perguruan Tinggi Swasta Ternama, serta Program Internasional IDP (International Development Program).
Pendaftaran dan pembayaran sudah dapat dilakukan secara online melalui http://www.spmb.or.id/ sejak 27 Mei hingga 19 Juli 2013. Ujian tulis jalur ini baru dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2013, dan pengumuman kelulusan pada tanggal 28 Juli 2013. Dari jalur ini, Unsyiah akan menerima 20% dari total mahasiswa baru tahun 2013.[] ihn
- See more at: http://m.atjehpost.com/welcome/read/2013/06/27/57122/0/71/534-Calon-mahasiswa-Unsyiah-via-SNMPTN-gugur#sthash.pWtPjSiP.pt6a6Zsd.dpuf
SEBANYAK
534 orang calon mahasiswa Unsyiah yang awalnya telah dinyatakan lulus
melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
dinyatakan gugur. Sebelumnya, sebanyak 2.921 lulusan SMA dinyatakan
lulus ke Unsyiah melalui jalur SNMPTN.
Setelah proses verifikasi yang dilakukan Unsyiah pada tanggal 18-19 Juni 2013 lalu, hanya 2.148 orang dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus dari tahap ini, sementara 773 orang masih diharuskan mengklarifikasi data-data yang telah diisi saat pendaftaran.
Klarifikasi yang dilakukan pada tanggal 21-24 Juni lalu kemudian meluluskan 239 orang, sementara 534 orang dinyatakan gugur. Di antara 534 orang tersebut, hanya 31 orang yang benar-benar ditolak karena dianggap bermasalah dengan rapor SMA mereka, sementara sejumlah 503 orang tidak melakukan pendaftaran ulang. Baik yang ditolak maupun yang tidak melakukan pendaftaran ulang dinyatakan gugur sebagai calon mahasiswa Unsyiah.
Dalam rilis yang diterima ATJEHPOSTcom hari ini, Kamis, 27 Juni 2013, kepala Humas Unsyiah, Ilham Maulana, menjelaskan selain jalur SNMPTN, di mana Unsyiah menerima 50% dari jumlah total mahasiswa barunya di tahun 2013, sekitar 30% lagi akan masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang pengumuman kelulusannya baru akan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2013 sore.
Selain kedua jalur tersebut, satu-satunya jalur lain untuk penerimaan mahasiswa baru Unsyiah adalah Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT). Jalur ini merupakan jalur mandiri yang dilakukan dalam sebuah konsorsium bersama 13 Perguruan Tinggi Negeri, 6 Perguruan Tinggi Swasta Ternama, serta Program Internasional IDP (International Development Program).
Pendaftaran dan pembayaran sudah dapat dilakukan secara online melalui http://www.spmb.or.id/ sejak 27 Mei hingga 19 Juli 2013. Ujian tulis jalur ini baru dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2013, dan pengumuman kelulusan pada tanggal 28 Juli 2013. Dari jalur ini, Unsyiah akan menerima 20% dari total mahasiswa baru tahun 2013.[] ihn
- See more at: http://m.atjehpost.com/welcome/read/2013/06/27/57122/0/71/534-Calon-mahasiswa-Unsyiah-via-SNMPTN-gugur#sthash.pWtPjSiP.pt6a6Zsd.dpuf
Setelah proses verifikasi yang dilakukan Unsyiah pada tanggal 18-19 Juni 2013 lalu, hanya 2.148 orang dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus dari tahap ini, sementara 773 orang masih diharuskan mengklarifikasi data-data yang telah diisi saat pendaftaran.
Klarifikasi yang dilakukan pada tanggal 21-24 Juni lalu kemudian meluluskan 239 orang, sementara 534 orang dinyatakan gugur. Di antara 534 orang tersebut, hanya 31 orang yang benar-benar ditolak karena dianggap bermasalah dengan rapor SMA mereka, sementara sejumlah 503 orang tidak melakukan pendaftaran ulang. Baik yang ditolak maupun yang tidak melakukan pendaftaran ulang dinyatakan gugur sebagai calon mahasiswa Unsyiah.
Dalam rilis yang diterima ATJEHPOSTcom hari ini, Kamis, 27 Juni 2013, kepala Humas Unsyiah, Ilham Maulana, menjelaskan selain jalur SNMPTN, di mana Unsyiah menerima 50% dari jumlah total mahasiswa barunya di tahun 2013, sekitar 30% lagi akan masuk melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang pengumuman kelulusannya baru akan dilakukan pada tanggal 12 Juli 2013 sore.
Selain kedua jalur tersebut, satu-satunya jalur lain untuk penerimaan mahasiswa baru Unsyiah adalah Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi (UMB-PT). Jalur ini merupakan jalur mandiri yang dilakukan dalam sebuah konsorsium bersama 13 Perguruan Tinggi Negeri, 6 Perguruan Tinggi Swasta Ternama, serta Program Internasional IDP (International Development Program).
Pendaftaran dan pembayaran sudah dapat dilakukan secara online melalui http://www.spmb.or.id/ sejak 27 Mei hingga 19 Juli 2013. Ujian tulis jalur ini baru dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2013, dan pengumuman kelulusan pada tanggal 28 Juli 2013. Dari jalur ini, Unsyiah akan menerima 20% dari total mahasiswa baru tahun 2013.[] ihn
- See more at: http://m.atjehpost.com/welcome/read/2013/06/27/57122/0/71/534-Calon-mahasiswa-Unsyiah-via-SNMPTN-gugur#sthash.pWtPjSiP.pt6a6Zsd.dpuf
Langganan:
Postingan (Atom)