Menurutnya, verifikasi persyaratan dan
keabsahan data yang dilakukan Unsyiah, antara lain mahasiswa tersebut
diketahui mengikuti Seleksi Bersama Masuk Peguruan Tinggi (SBMPTN).
“Ada juga yang nilai rapornya tidak sama
dengan online, rapor palsu melalui foto copy, rapor tidak lengkap.
Pengantian rapor diidentifikasi melalui tulisan tangan tiap semester
sama padahal nama guru berbeda, foto rapor tidak ada dan lain-lain,”
ujarnya.
Ia mengharapkan kepada pihak guru
sekolah dan calon mahasiswa undangan, kedepannya dalam mengisi data
online harus sesuai dengan data sebenarnya. “Unsyiah akan memverifikasi
kembali data yang diberikan agar selalu terciptanya kejujuran di kampus
‘Jantong Hate Rakyat Aceh’ ini,” pungkasnya. (mat)
Sumber : Atjehlink.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar