Manurut Kombes Harjuno kepada AtjehLINK,
Rabu (26/06/2013), keterlibatan pihaknya dalam tes Narkotika bagi
setiap mahasiswa Unsyiah didasari atas permintaan Unsyiah kepada Dokkes
Polda Aceh.
Begitupun menyangkut kutipan dana dari
mahasiswa, kata Harjuno, sesuai dengan yang termaktub dalam Memorandum
of Understanding (MoU) antara pihaknya dengan Unsyiah. Bahwa biaya yang
timbul dalam melakukan uji deteksi dini narkotika sepenuhnya dibebankan
kepada mahasiswa.
Kabid Dokkes Polda Aceh itu menuturkan,
MoU antara pihaknya dengan Unsyiah tentang tes narkotika mahasiswa
ditandatangani oleh dirinya bersama dengan Rektor Unsyiah, Prof Samsul
Rizal pada tahun 2012 lalu. “MoU tersebut berlangsung selama lima tahun
dan dapat diperpanjang,” sebut Harjuno.
“Biaya yang kami kutip dari mahasiswa
dipergunakan untuk membeli perangkat alat tes narkotika dan sepenuhnya
dipergunakan oleh pihak Dokkes serta tidak mengalir ke rekening Unsyiah.
Karena melakukan tes itu butuh biaya. Sementara Dokkes tidak memiliki
biaya untuk itu,” ujar Harjuno.
Harjuno menambahkan, bahwa jumlah
mahasiswa baru Unsyiah tahun 2013 yang telah dilakukan tes Narkotika
tahap pertama mencapai 2.000 orang lebih. Sementara untuk tahap
selanjutnya, Harjuno mengatakan belum mendapat pemberitahuan dari pihak
Unsyiah.
“Kami diinformasikan oleh pihak Unsyiah
setiap akan dilaksanakn test Narkotika, Unsyiah yang menetapkan jadwal
dan tempat. Kami hanya menyediakn petugas medis untuk pelaksanaan test
yang meliputi tes fisik dan urine/air seni,” imbuh Harjuno yang
didampingi Kasubbag Dokkes Polda Aceh Komisaris Polisi drg Nanang.
Sementara drg Nanang, selaku penanggung
jawab tekhnis tes Narkotika bagi mahasiswa mengatakan, dari jumlah
mahasiswa yang telah mengikuti tes tersebut, ditemukan sebanyak tujuh
mahasiswa yang terdeteksi memiliki zat narkotika dalam tubuhnya. ”Kami
melakukan tes/deteksi Methampetamine (Sabu-sabu) dan THC (ganja) yang
diketahui dari pemeriksaan urine,” ungkapnya.
Untuk tahun 2013 ini kata Nanang, baru
sekitar 2.000-an mahasiswa yang telah diuji Narkotika oleh pihaknya dan
berlangsung selama dua hari pada pekan lalu di Kampus Unsyiah.
drg Nanang menambahkan, pihaknya hanya
melakukan tes deteksi dini saja, sementara bagi mahasiswa yang terbukti
positif narkoba, sepenuhnya menjadi kewenangan Unsyiah untuk
ditindaklanjuti.
sumber : Atjehlink.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar